• Beranda
  • About Me
  • Daftar BJ.net
1/2 cerdas
BLOGGER INDONESIA
Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri
  • Beranda
  • Daftar Isi
  • Gambar Lucu
Beranda » bukan catatan subuh » Media di mata Tukang Becak

Media di mata Tukang Becak

Ada Seorang pria yang sudah lanjut usia. Pria ini ternyata adalah tukang becak. Tapi beliau tidak seperti tukang becak lainnya. dia lebih suka membaca koran dan mengikuti perkembangan berita di tanah air. Saat saya menghampirinya.­ Beliau mengatakan ;

"Saat saya muda dulu, hanya orang baik dan berprestasi yang masuk koran. Tapi sekarang, orang keparat dan pelaku kriminal justru jadi berita. (cetus tukang becak.) Berita baik yang berisi kebaikan justru diletakkan di halaman belakang, itupun hanya sedikit...!!!" (lanjut bapak tukang becak.)

Hati tersentak mendengar cerita sang penarik becak. Jika diingat² lagi, memang benar bahwa banyak media yang lebih sering memberitakan kejadian buruk ketimbang kejadian baik, lebih banyak berita kejahatan ketimbang prestasi. Rasanya mata, telinga dan otak kita sudah terlalu biasa dengan berita² miris yang menyedihkan, mulai dari (maaf) pemerkosaan pada wanita, hingga berita ibu yang tega (maaf) membunuh buah hatinya. (nau'zubillah..­.)

Sepuluh tahun yang lalu, saat saya masih menjadi murid SMP, membaca berita bayi yang dibuang ke tempat sampah membuat hati saya menangis. Walaupun saat itu saya masih remaja dan impian menjadi ibu masih jauh, sebagai wanita, saya tidak sampai hati membaca berita tersebut. Tetapi sekarang, kasus² bayi yang dibuang semakin sering. Jujur, hati saya sudah tidak menangis seperti dahulu lagi, saya menganggapnya biasa. Entah salah media yang selalu memberitakan kasus ini, atau ada yang salah dengan hati dan sisi kemanusiaan saya.

Sempat saya mendiskusikan hal ini dengan teman² sebaya. Mereka juga mengeluhkan hal yang sama. Kami makin biasa melihat dan mendengar banyak kejahatan, banyak hal tidak berperikemanusi­aan dan lain sebagainya. Sehingga hal yang seharusnya menyentuh hati, justru terasa biasa saja. Mungkin terlalu sering membaca berita yang isinya tidak pakai hati, hati ini jadi tidak bekerja. Atau mungkin tuntutan zaman yang membuat hati ini tidak lagi menebar benih² kemanusiaan.

Di sisi lain, kami juga sepakat bahwa manusia masa kini lebih cuek dengan manusia yang lain. Jika ada orang yang barang bawaannya jatuh, lebih banyak orang yang berlalu dibanding membantu. Coba lihat di dalam bis atau komuter, orang² muda duduk nyaman mendengar musik dan membiarkan orang tua atau ibu hamil berdiri. Hanya sedikit dari kita yang rela memberikan bangku untuk orang tua dan ibu hamil, pernahkah Anda mengalaminya...­???

Ayooo kita mulai dari sebuah kebaikan kecil di sekeliling kita.....
Siapppp...?!

from: https://www.facebook.com/IdeKonyol/posts/10151317776930894
Add Comment
bukan catatan subuh

Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Media di mata Tukang Becak. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://setengahcerdas.blogspot.com/2013/02/media-di-mata-tukang-becak.html. Terimakasih atas perhatiannya.

Tweet
Media di mata Tukang Becak 1/2 cerdas
Published: 2013-02-17T07:00:00-08:00
Title:Media di mata Tukang Becak
Rating: 5 On 22 reviews

Related Articles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Newer Older Beranda
Flag Counter

Sering Dibaca

  • Surat Menantu Wanita kepada calon Ibu Mertua
    [Surat Menantu Wanita kepada calon ibu Mertua] Assalamualaikum,..Wr ..Wb……. Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini.. ij...
  • Kisah Abah Odiel
    cerita sahabat saya Hudiya S Hakim pemilik Warung Pecel Kanghut di Sawojajar Malang. Simak yuuk.... saya mau cerita, tadi pagi Abah Odil m...
  • Kisah Penyelam Mutiara
    Assalamualaikum dan tetap semangat perjalanan hidup manusia tak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. seorang penyelam mutiara, ...
  • Pipa Rokok Kesayangan
    "Ayah kandungku meninggal krn kanker paru² stadium akhir saat saya berusia 6 thn. Beliau juga meninggalkan Ibu & Adik saya yg mas...
  • badai pasti berlalu
    Seorang anak mengemudikan mobil bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Lang...
  • Kisah Kakek Penebang Pohon
    Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondis...
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Copyright Mas Bintang | SJUTA IT