• Beranda
  • About Me
  • Daftar BJ.net
1/2 cerdas
BLOGGER INDONESIA
Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri
  • Beranda
  • Daftar Isi
  • Gambar Lucu
Beranda » bukan catatan subuh » Pengorbanan Seorang Ibu

Pengorbanan Seorang Ibu

Di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering meratapi nasibnya memikirkan anaknya yang mempunyai tabiat sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mabuk, dan melakukan tindakan-tindakan negatif lainnya.
Sang Ibu Iba, ia selalu berdoa untuk Anaknya,
"Tuhan, tolong sadarkan anak yang kusayangi ini, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati."

Tetapi, si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.
Suatu hari dia dibawa kehadapan sang raja untuk diadili setelah tertangkap lagi saat mencuri dan melakukan kekerasan di rumah penduduk desa.

Perbuatan jahat yang telah dilakukan berkali-kali,membawa dirinya dijatuhi hukuman pancung oleh Sang Raja.

Diumumkanlah ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan di depan rakyat desa keesokan harinya, tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu membuat sang ibu menangis sedih. Doa pengampunan terus dikumandangkannya..
sambil dengan langkah tertatih dia mendatangi raja untuk memohon agar anaknya jangan dihukum mati.
Tapi keputusan tidak bisa dirubah! Dengan hati hancur, dilanda kecemasan akan anaknya, ibu tua itu kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat telah berkumpul di lapangan pancung. Sang algojo tampak bersiap dan si anak pun pasrah menyesali nasib dan menangis saat terbayang wajah ibunya yang sudah tua, sedemikian dirinya yg dinasehati tdk menurut pd org tua, penyesalan pun tdk berguna.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba.
Namun setelah lewat lima menit dari pukul 06.00, lonceng belum berdentang. Suasana pun mulai berisik. Petugas lonceng pun kebingungan karena sudah sejak tadi dia
menarik-narik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada sama sekali.

Saat mereka semua sedang bingung,
tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalirlah darah.
Seluruh hadirin berdebar-debar menanti, apa gerangan yang terjadi? Ternyata diatas sana, tepat di dalam lonceng ditemui tubuh sang ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul
Lonceng dan menggantikannya dengan kepalanya hingga saat tali lonceng ditarik, ia membentur di dinding lonceng sehingga tdk berbunyi.

Si ibu mengorbankan diri untuk anaknya.
Malam harinya dia bersusah payah memanjat dan mengikatkan dirinya ke bandul di dalam lonceng, agar lonceng tidak pernah berdentang demi menghindari hukuman pancung anaknya.

Semua orang termasuk sang Raja yang menyaksikan kejadian itu tertunduk, terharu hingga tak kuasa meneteskan air mata, betapa besar pengorbanan Sang Ibu demi untuk anaknya.

Sementara si anak, tdk jd Menerima hukuman pancung, ia hanya meraung-raung menyaksikan tubuh ibunya terbujur bersimbah darah. Penyesalan selalu datang terlambat!

Pecinta Catatan Subuh yang semakin Bijak,
Kasih ibu kepada anaknya sungguh tiada taranya. Betapun jahat si anak, seorang ibu rela berkorban dan akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya dari lahir smpai akhir hayatnya. Maka selagi ibu kita masih hidup, mari kita besujud .


from: https://www.facebook.com/IdeKonyol/posts/10151835542385894
Add Comment
bukan catatan subuh

Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Pengorbanan Seorang Ibu. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://setengahcerdas.blogspot.com/2013/12/pengorbanan-seorang-ibu.html. Terimakasih atas perhatiannya.

Tweet
Pengorbanan Seorang Ibu 1/2 cerdas
Published: 2013-12-22T14:19:00-08:00
Title:Pengorbanan Seorang Ibu
Rating: 5 On 22 reviews

Related Articles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Newer Older Beranda
Flag Counter

Sering Dibaca

  • Surat Menantu Wanita kepada calon Ibu Mertua
    [Surat Menantu Wanita kepada calon ibu Mertua] Assalamualaikum,..Wr ..Wb……. Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini.. ij...
  • Kisah Abah Odiel
    cerita sahabat saya Hudiya S Hakim pemilik Warung Pecel Kanghut di Sawojajar Malang. Simak yuuk.... saya mau cerita, tadi pagi Abah Odil m...
  • Kisah Penyelam Mutiara
    Assalamualaikum dan tetap semangat perjalanan hidup manusia tak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. seorang penyelam mutiara, ...
  • Pipa Rokok Kesayangan
    "Ayah kandungku meninggal krn kanker paru² stadium akhir saat saya berusia 6 thn. Beliau juga meninggalkan Ibu & Adik saya yg mas...
  • badai pasti berlalu
    Seorang anak mengemudikan mobil bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Lang...
  • Kisah Kakek Penebang Pohon
    Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondis...
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Copyright Mas Bintang | SJUTA IT