Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja
Apa makna dari pepatah kuno diatas?
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.
menjadi "baja" ataukah menjadi "kaca" adalah pilihan pribadi memb,
apapun pilihannya, sepaket dengan hasil yang bakal ditanggung
from: https://www.facebook.com/IdeKonyol/posts/10151888897680894
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang menjadi kaca atau baja?. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link https://setengahcerdas.blogspot.com/2014/01/menjadi-kaca-atau-baja.html. Terimakasih atas perhatiannya.
1/2 cerdas
Published:
2014-01-21T08:00:00-08:00
Title:menjadi kaca atau baja?
Rating:
5 On
22 reviews